Jakarta - Dua ledakan bom baru-baru ini mencederai nama baik Indonesia. Namun Masyarakat Sepakbola Indonesia (MSBI) optimistis peluang jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 tetap terbuka.
"Pengeboman kemarin memang ada sisi negatifnya, tapi kita harus ada tindakan positif untuk melawannya," kata Ketua MSBI Salman Hakim dalam konferensi pers di kantor PSSI Senayan, Jakarta, Rabu (22/7/2009).
"Yang penting ada kemauan. Kalau ada kemauan, tahun depan kita laksanakan pun bisa. Dan satu lagi, yang penting adalah kepercayaan masyarakat Indonesia," tukas Salman.
Samsul mencontohkan ketika ia berkunjung ke Afrika Selatan selama tiga pekan di masa penyelenggaraan Piala Konfederasi bulan lalu. Menurutnya, tingkat kejahatan di Afsel termasuk tinggi.
"Di Afsel banyak stadion yang belum selesai, tapi FIFA yakin mereka bisa jadi tuan rumah PD 2010. Itu karena masyarakat di sana cinta sepakbola, nasionalismenya tinggi. Di Afsel banyak kejahatan di luar dugaan," kata Salman.
"Kalau dikaitkan dengan peristiwa pengeboman kemarin, tidak ada kaitan signifikan. Pengeboman kemarin tak akan mengubur cita-cita kami untuk mendukung Indonesia jadi tuan rumah PD 2022," imbuh dia.
"Pengeboman ini malah membuat kami dua kali lebih percaya diri untuk Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah PD 2002," ungkap lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai agen Pertamina itu.
Untuk mengatasi ketidakpercayaan internasional terhadap Indonesia, MSBI siap menggelar sejumlah kegiatan dan kampanye.
"MSBI akan mengadakan piala dunia mini yg pesertanya adalah Kedubes-kedubes negara asing di Jakarta. Bulan Agustus nanti, kita akan melakukan riset ekonomi tentang bagaimana Indonesia bisa mencalonkan diri sebagai tuan rumah 2022," kata Salman.
"Bulan September, kami akan tur di 10 kota yang telah dicalonkan PSSI sebagai venue PD 2022. Oktober, kita akan laporkan kegiatan kita ke FIFA. Bulan Juli kita akan melaporkan ke Presiden apa yang kami lakukan. Lalu, melaporkan juga ke Komisi X DPR RI dan Menlu."
"MSBI mengutuk pengeboman yang dilakukan oleh pihak yang tak bertanggun jawab dan telah memakan korban jiwa. Kami meminta pemerintah meningkatkan sistem keamanan nasional," pungkas Salman.
"Pengeboman kemarin memang ada sisi negatifnya, tapi kita harus ada tindakan positif untuk melawannya," kata Ketua MSBI Salman Hakim dalam konferensi pers di kantor PSSI Senayan, Jakarta, Rabu (22/7/2009).
"Yang penting ada kemauan. Kalau ada kemauan, tahun depan kita laksanakan pun bisa. Dan satu lagi, yang penting adalah kepercayaan masyarakat Indonesia," tukas Salman.
Samsul mencontohkan ketika ia berkunjung ke Afrika Selatan selama tiga pekan di masa penyelenggaraan Piala Konfederasi bulan lalu. Menurutnya, tingkat kejahatan di Afsel termasuk tinggi.
"Di Afsel banyak stadion yang belum selesai, tapi FIFA yakin mereka bisa jadi tuan rumah PD 2010. Itu karena masyarakat di sana cinta sepakbola, nasionalismenya tinggi. Di Afsel banyak kejahatan di luar dugaan," kata Salman.
"Kalau dikaitkan dengan peristiwa pengeboman kemarin, tidak ada kaitan signifikan. Pengeboman kemarin tak akan mengubur cita-cita kami untuk mendukung Indonesia jadi tuan rumah PD 2022," imbuh dia.
"Pengeboman ini malah membuat kami dua kali lebih percaya diri untuk Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah PD 2002," ungkap lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai agen Pertamina itu.
Untuk mengatasi ketidakpercayaan internasional terhadap Indonesia, MSBI siap menggelar sejumlah kegiatan dan kampanye.
"MSBI akan mengadakan piala dunia mini yg pesertanya adalah Kedubes-kedubes negara asing di Jakarta. Bulan Agustus nanti, kita akan melakukan riset ekonomi tentang bagaimana Indonesia bisa mencalonkan diri sebagai tuan rumah 2022," kata Salman.
"Bulan September, kami akan tur di 10 kota yang telah dicalonkan PSSI sebagai venue PD 2022. Oktober, kita akan laporkan kegiatan kita ke FIFA. Bulan Juli kita akan melaporkan ke Presiden apa yang kami lakukan. Lalu, melaporkan juga ke Komisi X DPR RI dan Menlu."
"MSBI mengutuk pengeboman yang dilakukan oleh pihak yang tak bertanggun jawab dan telah memakan korban jiwa. Kami meminta pemerintah meningkatkan sistem keamanan nasional," pungkas Salman.
0 komentar:
Posting Komentar